PSAK 16 ASET TETAP (SUMMARY)

     PSAK 16 Asset tetap mengatur mengenai perlakuan akuntansi untuk properti, pabrik dan perlengkapan lain yang biasa di sebut asset tetap dan akuntansi untuk penyusutan terkait.

Asset Tetap : Merupakan salah satu harta perusahaan yang umumnya memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun sehingga di perlukan penyusutan dalam pencatatan akuntansi nya untuk menyesuaikan nilai dari asset tetap tersebut.

Contoh Asset tetap diantaranya : Tanah (Tidak memiliki nilai penyusutan), Bangunan, Mesin, Kendaraan yang dioperasikan sebagai operasional perusahaan, misalnya Mobil yang dipakai untuk kendaraan dinas maka mobil tersebut dikategorikan sebagai asset tetap, sedangkan jika perusahaan otomotif yang menjual mobil maka mobil tersebut dikategorikan sebagai persediaan.

Karakteristik Asset Tetap

       Asset tetap menurut PSAK 16 adalah asset berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam produksi atau penyedia barang dan jasa untuk disewakan pada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan di harapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. sehingga asset tetap harus memiliki kriteria sebagai berikut :

• Digunakan dalam operasi
• Memiliki masa manfaat atau umur yang panjang yang lebih dari satu tahun
• Memiliki substansi fisik, yaitu dapat dilihat dengan jelas dan dapat dibedakan dari aset tak berwujud 

Pengakuan Asset Tetap

Menurut PSAK 16 Asset tetap akan diakui jika dan hanya jika :

• kemungkinan manfaat ekonomis yang berhubungan dengan asset tersebut akan mengalir ke perusahaan. 
• biaya perolehan asset dapat dilakukan secara andal

Pengukuran 

PSAK 16 menyebutkan bahwa saat asset tetap diakui maka harus diukur sebesar biaya perolehannya, jadi setelah perolehan aset tetap maka perusahaan harus menerapkan kebijakan akuntansi dan menerapkannya pada keseluruhan asset dalam suatu kelompok asset tetap yang sama dengan cara :

1. Model Biaya : Yaitu asset dicatat sebesar harga perolehannya dan dikurangi dengan akumulasi penyusutan serta akumulasi rugi penurunan nilai.
2. Model Revaluasi : Asset tetap dicatat sebesar jumlah revaluasian yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dan dikurangi semua akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi, yang dinilai berdasar nilai wajar.

PSAK 16 Mensyaratkan asset tetap  yang diperoleh dalam pertukaran aset non moneter diukur pada nilai wajar kecuali transaksi komersial tidak memiliki substansi komersial.

• bunga pinjaman yang timbul atas asset yang dibangun sendiri dikapitalisasi pada harga perolehannya
• biaya pembongkaran dan restorasi dimasukan dalam biaya perolehan asset tetap

Penghentian Pengakuan Asset

• saat dilepaskan
• saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dalam penggunaannya

Persyaratan Pengungkapan

• jumlah tercatat bruto dan penyusutan, dasar dalam pencatatan bruto, saldo awal dan akhir dari jumlah tercatat bruto
• asset yang disusutkan meliputi, metodenya, umur ekonomisnya, dan saldo akumulasi penyusutan akhir periode
• jadwal pergerakan dalam merekonsiliasi saldo
• revaluasi (Tanggal efektif, ada/tidaknya penilai independen,, penjelasan nilai wajar asset, jumlah tercatat tiap kelompok aset tetap, dan jadwal revaluasi
• perusahaan yang melakukan frekuensi revaluasi 
• keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan asset yang dijaminkan
• jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat asset tetap dalam pembangunan
• jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan asset tetap
• jumlah konpensasi dari pihak ke 3 untuk asset yang mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan jika tidak diungkap secara terpisah di laporan laba rugi komprehensive
• jumlah tercatat asset yang sedang tidak dipakai secara sementara
• jumlah tercatat bruto dari tiap asset yang disusutkan penuh dan masih digunakan
• jumlah tercatat asset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
• jika nilai wajar asset berbeda secara material.

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS (Ng Eng Juan & Ersa Tri Wahyuni)

With Love

Yuni Safitri